Awalnya, pimpinan rapat Komisi VI dewan legislatif RI Muhammad Hekal memberikan dirinya menerima laporan dari beberapa penanam modal yang telah masuk di Indonesia, tetapi terusik dari oknum-oknum pemerintah.
Oleh sebab ialah itu, dirinya pun meminta Bahlil mendampingi para investor yang menanamkan modalnya di tanah air.
"Kementerian menjadi pendamping investor, bukan cuma yang dapat salah saja penanam modal namun juga oknum pemerintah. Ini yang perlu pendampingan dari kementerian, alasannya merupakan saya ada beberapa investor besar yang telah masuk, sehabis masuk dia lakukan investasi mohon maaf ada gangguan sana sini yang mereka gundah kita harus berlindung ke siapa, bertanyanya ke siapa. Bapak sudah diangkat menjadi menteri, kita harap bapak memainkan tugas itu," kata Hekal, Senin (31/5/2021).
Baca Juga : jasa sedot wc kota medan
Menanggapi itu, Bahlil mengaku siap mendampingi para penanam modal yang ingin menanamkan dananya di tanah air. Bahkan, dirinya bakal memberantas seluruh oknum pejabat negara yang terbukti menghalangi proses investasi.
"Saya berjanji di dalam rapat yang terhormat ini, yang didatangi bapak ibu dewan terhormat, dengan penugasan saya selaku Ketua Satgas ataupun Menteri Investasi, aku siap untuk melaksanakan pendampingan apabila ada oknum pejabat negara yang menjajal menghalang-halangi proses investasi terlebih investor itu sudah sesuai aturan, kita akan clear-kan," ujar Kepala BKPM ini.
Janji yang dilontarkan Bahlil pun ditanggapi oleh anggota Komisi VI badan legislatif RI Nusron Wahid. Menurut beliau, ketika ini banyak izin investasi di sektor lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) yang siap dihukum. Namun, pada kenyataannya proses investasi tersebut belum bergerak.
Berlanjut ke halaman selanjutnya.
Dia pun meminta Bahlil untuk menandakan dilema tersebut.
"Saya percaya di meja bapak ada Bu Siti Nurbaya merilis banyak izin konsesi hutan, lahan yang telah ada izinnya itu belum diapa-apakan, dan izinnya telah keluar dari BKPM tetapi sampai hari ini belum diapa-apakan," kata Nusron.
"Saya minta tolong karena ialah bapak sudah komitmen tolong itu aku yang dieksekusi, 2 bulan, 3 bulan ya kan, alasannya adalah ialah ketemuan di sini atau di Komisi VII, alasannya adalah ialah tarik menawan siapa yang kita mau lempar antara Perindustrian atau Menteri Investasi ini kita mainkan, 2-3 bulan itu saja," tambahnya.
Baca Juga : sedot wc buntu makassar
Menanggapi itu, Bahlil yang dikala ini ditunjuk selaku Ketua Satgas Percepatan Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun siap menyelesaikan persoalan tersebut. Bahkan, dirinya siap mundur jikalau urusan tersebut tidak dapat tertuntaskan.
Namun begitu, dirinya mengaku tidak mampu mengungkapkan strategi solusi kasus tersebut ke publik. Apalagi ketika ini dirinya masih menuntaskan perangkat-perangkat yang diinginkan oleh Satgas Percepatan Investasi.
"Makara saya nggak ada urusan apa-apa, aku hanya menghormati apa yang ditugaskan presiden, apalagi telah ditentukan UU, apalagi sudah dipastikan Komisi VI. Kalau tidak mampu kita kerjakan kita berhenti saja, untuk apa. Ini kan bentuk pengabdian mesti kita lakukan betul-betul ," tegas Bahlil.
No comments:
Post a Comment